Kamis, 29 Desember 2016

PANDANGAN ALIRAN KONSTRUKTIVISME DAN FORMALISME

Berangkat dari pertanyaan sederhana, “apakah sebenarnya matematika itu?”, banyak para ahli yang berpikir tentang filsafat pendidikan matematika. filsafat adalah suatu pandangan kritis yang mendalam dan dibahas sampai keakar-akarnya. Sedangkan filsafat pendidikan adalah pelaksanaan dari pandangan falsafah dalam bidang pendidikan.kini kita mengenal beberapa pemikiran atau sering disebut aliran dalam filsafat pendidikan matematika, seperti aliran konstrutivisme, formalisme, platonisme, absolutism, konvensionalisme, dan empirisme.
Aliran konstruktivisme berasal dari kata konstruktif  (bersifat membina, membangun, memperbaiki, dan memahami) dan isme (paham atau aliran). Konstruktivisme merupakan teori pengetahuan yang berakar pada filsafat, psikologi dan sibernetika. Kontruktivisme menyatakan bahwa kebenaran matematika dan kebenaran objek matematika harus dibentuk dengan metode konstruktif. Aliran konstruktivisme adalah suatu aliran filsafat pengetahuan yang menekan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi kita sendiri. Seorang guru dalam pembelajaran konstruktivisme dituntut dapat berlaku sebagai fasilitator bagi siswanya. Guru tidak langsung dapat memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi ia harus memfasilitasi, mengarahkan siswa sehingga siswa yang berlaku aktif membangun pengetahuan dalam pikiran  mereka sendiri.
            Aliran konstruktivisme mengingatkan pada Kurikulum 2013 (K-13) di Indonesia. Yang mana didalam proses pembelajaran menekankan siswa yang aktif dan guru hanya sebagai pengawas dan fasilitator. Hal ini sesuai dengan prinsip aliran konstruktivisme:

  1. Siswa yang aktif.
  2.  Tekanan dalam pembelajaran terletak pada peserta didik.
  3. Mengajar adalah membantu siswa didik untuk belajar.
  4.  Tekanan dalam proses belajar terletak lebih pada proses, bukan hasil.
  5.  Kurikulum menekankan partisipasi peserta didik.
  6.   Guru sebagai fasilitator.

            Namun, kekurangan aliran ini adalah ketidakseimbangan antar siswa (cara berpikir siswa yang tidak sama : cepat/pintar, sedang, lambat). Hal ini lah yang menjadi tugas seorang guru, guru harus memberikan motivasi dan dapat memfasilitasi sehingga suasana dalam pembelajaran mudah dimengerti siswa. Namun, sebelum guru memulai proses pembelajaran, guru harus tau apa yang di mau siswa, atau mengerti karakter yang dimiliki siswa, sehingga dapat membuat konsep yang sesuai dalam proses belajar.
David Hilbert (1862-1943), Pencetus Aliran Formalisme
Aliran formalism adalah aliran yang dalam matematika memiliki symbol yang kosong dari arti. Fungsinya agar mempermudah dalam permisalan-permisalan. Aliran ini bisa disebut dengan aliran aksiomatik, aliran formalisme menganggap matematika itu sesungguhnya dikembangkan melalui suatu sistem aksioma, oleh sebab itu aliran ini juga disebut sebagai aliran aksiomatik.
Aliran ini memandang apa yang dipelajari tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari itu tidak masalah, dan sesuatu yang tidak ideal di anggap sebagai sesuatu yang ideal. Walaupun aliran ini memganggap semua sistem matematika menggunakan sitem aksiomatik, namun banyak ahli yang tidak sepakat bahwa formalisme menjadi landasan matematika.