Berangkat dari
pertanyaan sederhana, “apakah sebenarnya matematika itu?”, banyak para ahli
yang berpikir tentang filsafat pendidikan matematika. filsafat adalah suatu
pandangan kritis yang mendalam dan dibahas sampai keakar-akarnya. Sedangkan
filsafat pendidikan adalah pelaksanaan dari pandangan falsafah dalam bidang
pendidikan.kini kita mengenal beberapa pemikiran atau sering disebut aliran
dalam filsafat pendidikan matematika, seperti aliran konstrutivisme,
formalisme, platonisme, absolutism, konvensionalisme, dan empirisme.
Aliran
konstruktivisme berasal dari kata konstruktif
(bersifat membina, membangun, memperbaiki, dan memahami) dan isme
(paham atau aliran). Konstruktivisme merupakan teori pengetahuan yang
berakar pada filsafat, psikologi dan sibernetika. Kontruktivisme menyatakan
bahwa kebenaran matematika dan kebenaran objek matematika harus dibentuk dengan
metode konstruktif. Aliran konstruktivisme adalah suatu aliran filsafat
pengetahuan yang menekan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi kita
sendiri. Seorang guru dalam pembelajaran konstruktivisme dituntut dapat berlaku
sebagai fasilitator bagi siswanya. Guru tidak langsung dapat memberikan
pengetahuan kepada siswa, tetapi ia harus memfasilitasi, mengarahkan siswa
sehingga siswa yang berlaku aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri.
Aliran
konstruktivisme mengingatkan pada Kurikulum 2013 (K-13) di Indonesia. Yang mana
didalam proses pembelajaran menekankan siswa yang aktif dan guru hanya sebagai
pengawas dan fasilitator. Hal ini sesuai dengan prinsip aliran konstruktivisme:
- Siswa yang aktif.
- Tekanan dalam pembelajaran terletak pada peserta didik.
- Mengajar adalah membantu siswa didik untuk belajar.
- Tekanan dalam proses belajar terletak lebih pada proses, bukan hasil.
- Kurikulum menekankan partisipasi peserta didik.
- Guru sebagai fasilitator.
Namun, kekurangan
aliran ini adalah ketidakseimbangan antar siswa (cara berpikir siswa yang tidak
sama : cepat/pintar, sedang, lambat). Hal ini lah yang menjadi tugas seorang
guru, guru harus memberikan motivasi dan dapat memfasilitasi sehingga suasana
dalam pembelajaran mudah dimengerti siswa. Namun, sebelum guru memulai proses
pembelajaran, guru harus tau apa yang di mau siswa, atau mengerti karakter yang
dimiliki siswa, sehingga dapat membuat konsep yang sesuai dalam proses belajar.
David Hilbert (1862-1943), Pencetus Aliran Formalisme |
Aliran
formalism adalah aliran yang dalam matematika memiliki symbol yang kosong
dari arti. Fungsinya agar mempermudah dalam permisalan-permisalan. Aliran ini
bisa disebut dengan aliran aksiomatik, aliran formalisme menganggap matematika
itu sesungguhnya dikembangkan melalui suatu sistem aksioma, oleh sebab itu
aliran ini juga disebut sebagai aliran aksiomatik.
Aliran ini
memandang apa yang dipelajari tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari itu
tidak masalah, dan sesuatu yang tidak ideal di anggap sebagai sesuatu yang
ideal. Walaupun aliran ini memganggap semua sistem matematika menggunakan sitem
aksiomatik, namun banyak ahli yang tidak sepakat bahwa formalisme menjadi
landasan matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar