Ideologi berasal dari bahasa yunani yakni edios (Gagasan
atau konsep) dan logos (Ilmu). Ideologi merupakan pedoman yang dipakai
oleh suatu kelompok sebagai dasar dari cita-cita atau tujuan, nilai dasar dan
keyakinan yang dijunjung tinggi. Didalam pendidikan matematika konsep ideologi
merupakan struktural ideologi yang terdapat pada : Meighan, Ernest, Cooper, Esland, dan Hammersley. Dari konsep tersebut, mereka saling melengkapi dan
menguatkan/menyempurnakan pendapat-pendapat sebelumnya.
- Esland (1971) membedakan tiga kategori secara berurutan dari pemikiran guru. Prespektif pedagogis (asumsi tentang gaya pengajaran, tentang belajar, dll), prespektif subjektif (pelaku, yakni guru), dan prespektif karir ( semakin lama seorang guru mengajar, maka semakin mahir kemampuannya dalam mengajar).
- Hammersley (1977) membedakan perspektif guru menjadi lima komponen, yakni pandangan tentang pengetahuan, pandangan tentang pembelajaran, kegiatan siswa, peran guru, dan cara mengajar.
- Cooper (1985) mengkritik model dari Esland, bahwa pendapat Esland tidak memiliki landasan teori yang jelas, dan tidak ada teori masyarakar/sosial dalam pendapat Esland.
- Meighan (1986) menawarkan model yang lebih halus dari ideologi lainnya, yang mencangkup 8 komponen: teori pengetehuan, konten dan struktur, teori belajar dan peran pembelajar, teori pengajaran dan peran guru, teori sumber daya yang tepat untuk belajar, teori organisasi situasi belajar, teori penilaian bahwa pembelajaran telah dilakukan, teori tujuan, sasaran dan hasil, dan teori lokasi belajar.
- Ernest (1989) menawarkan analisis terhadap keyakinan pada guru matematika yang terdiri dari 4 komponen, yakni: pendangan tentang sifat metematika, mengajar, belajar, dan prinsip-prinsip pendidikan.
Di
Indonesia kompetensi seorang guru di bedakan menjadi empat, yaitu kompetensi
pedagogis, keperibadian, sosial, dan propesional.
Didalam ideologi pendidikan matematika terdapat
elemen-elemen yang mendukung proses berjalannya ideologi tersebut. Tanpa
elemen-elemen tersebut ideologi tidak akan berjalan dengan maksimal. Secara umum elemen ideology
pendidikan matematika dibedakan menjadi 2, yaitu elemen skunder (menekankan
pada cara penyampaian, seperti teori mengajar matematika, teori penilaian
pembelajaran matematika, tujuan pendidikan matematika, teori sumber daya untuk
pendidikan matematika, dan lain sebagainya) dan elemen primer (prinsip materi
yang telah dipelajari, seperti mengatur nilai-nilai moral, tujuan pendidikan,
teori anak, epstemologi dan lain-lain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar