Yunani merupakan sebuah negara
kepulauan di laut Mediterania. Bangsa yunani memiliki karakter tersendiri,
yakni mereka tidak bisa menerima pengetahuan secara instan, melainkan mereka
akan menyelidiki sesuatu secara kritis. Di zamannya orang Yunani memiliki
kebebasan mengungkapkan ide dan berpendapat, sehingga cikal bakal ilmu
pengetahuan moderen yang berkembang saat ini tidak heran jika dimulai dari
periode Yunani kuno. Dan salah satu ilmu yang berkembang adalah matematika.
Matematika Yunani berkembang sejak
abad 6-3 SM yang terdiri dari dua priode, yaitu periode klasik (abad ke 6 SM,
di Athena) dan periode helenestik (abad ke 5 SM di bawah pimpinan Iskandar
agung). Perkembangan matematika di yunani kuno di pengaruhi oleh kegiatan
penerjeman. Dan bangsa Yunani telah mengenal tulisan dan sistem bilangan,
mereka mengadopsi dari bangsa Mesir dalam penulisan bilangan, sehingga bangsa
Yunani memiliki dua sistem bilangan, yaitu sistem attic (yang pada
awalnya mempunyai 6 simbol untuk angka 1, 5, 10, 100, 1000) yang muncul
pada tahun 6 SM dan sistem alphabetic (perkembangan dari attic,
memiliki 27 huruf) yang muncul pada tahun 500 SM.
Perkembangan matematika Yunani tidak
lepas dari pengaruh tokoh-tokohnya, tokoh yang beperan antara lain Thales yang
mempelajari astronomi & geometri dan Pythagoras yang menganggap semua
adalah bilangan.
Tersebarnya ilmu pengetahuan Yunani
ke dunia muslim di timur dikarenakan adanya doktrin gereja yang di anut oleh
Kristen ortodoks, sehingga para ilmuan dikucilkan dan dipaksa untuk berpindah
ke kebudayaan orang lain dan para ilmuan berpindah ke negara Arab dan Persia
dengan membawa ilmu pengetahuan terutama filsafat dan matematika.
Persia adalah salah satu suku yang
tergolong dalam bangsa Iran, suatu hal yang berkembang pesat dan dianggap tingkatannya
paling tinggi di Persia adalah tingkat keilmuan dan tingkat perdagangan. Bahkan,
pada saat ini orang-orang Amerika mengangap orang Persia itu pintar-pintar.
Ketika tradisi pemikiran Yunani di
Eropa meredup, para cendikiawan Syiria, Alexandria dan Yunani mendapat
perlindungan dari raja Anus Hirawan di Persia untuk melestarikan,
menyempurnakan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan. Raja-raja dikalangan Persia
sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan fasilitas pun diberikan
untuk mendapatkan ilmu-ilmu dari Babilonia dan India terutama musik, astronomi
dan matematika.
Matematika berkembang di Persia pada abad ke 8-14 M. Sebelum islam
datang matematika sudah berkembang di Persia yang di pengaruhi oleh pengetahuan
bangsa Babilonia dan India, karena Persia dulunya adalah Babilonia. Ilmu
matematika yang berkembang di Persia adalah perkembangan angka dan sistem
penomoran.
Salah satu tokoh yang berperan di dalam perkembangan matematika di
Persia adalah Al-Khawarizmi, beliau merupakan pencetus bilangan 0 (nol),
Aljabar dan Aritmatika. Pada tahun 1987 bukunya ditemukan dalam versi latin,
karena yang versi arabnya sudah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar