Selasa, 10 Januari 2017

Sejarah Perkembangan Matematika di Cina Kuno dan India Kuno

Banyak negara yang berpengaruh terhadap perkembangan matematika di dunia, salah satu nya adalah Cina. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya “Tembok Besar Cina” yang pembangunanya jelas mengunakan perhitungan yang matang sehingga tembok tersebut masih kokoh hingga sekarang.
            Salah satu hasil dari perkembangan matematika Cina adalah system bilangan rod numeral atau bilangan batang. Bilangan ini memakai aturan vertical dan Horizontal, namun bilangan ini tidak memiliki symbol  nol. Bahan yang digunakan rod numeral biasanya berasal dari batang  bambu atau besi atau batang gading.
Rod Numeral
            Berkembangnya suatu ilmu di daerah tertentu tentunya tidak lepas dari pengaruh para tokoh-tokohnya, dan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan matematika di Cina adalah Zhang Heng (78 M-139 M) yang memiliki rumusan pi (π) untuk menghitung volume bola, Chang Dawei (1533 M-1606 M) menggunakan pemikirannya untuk solusi dari penggunaan sempoa, Lui Hui (220 M-280 M), Zu Chongzi yang membandingkan keliling sebuah lingkaran dengan diameter (Pi), dan masih banyak ilmuan lainnya.
Negara lain yang berpengaruh terhadap perkambangan matematika adalah India. Matematika india muncul pada abad ke 26 SM- 14M, matematika India berkembang setelah matematika cina dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad pertengahan datang. Orang-orang india telah mencapai kemajuan matematika yang digunakan di bidang astronomi.
            Matematika india dsangat menonjol di bidang numerasi, berbagai symbol digunakan untuk mewakili angka dan system angka India. Sistem angka india mengalami berbagai macam perubahan. Yang awalnya berupa angka brahma, lalu berkambang menjadi angka gupta dan berkambang lagi menjadi angka nagari. Namun, sistem angka India ini tidak lengkap karana tidak memiliki/mengenal angka nol. Pada tahun 400 M angka nol pertama kali muncul dalam tulisan india yang sebelumnya adalah hanya tanda khusus untuk mewakilinya yang disebut dengan kha yang berarti kosong. Setelah menemukan angka nol, angka-angka tersebut di bawa ke Arab untuk dikembangkan hingga menjadi angka modern yang sering kita pakai pada saat ini.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar